Perbedaan VCO dengan Minyak Kelapa bukan VCO alias Minyak Goreng Kelapa
![]() |
VCO dan Minyak Kelapa Murni, yang dipasarkan di www.duitcerdas.net sama beningnya |
Minyak Kelapa Bukanlah VCO, namun VCO sudah PASTI adalah Minyak Kelapa.
Berdasarkan cara pengolahan dan kualitasnya, minyak kelapa yang ada dipasaran dikelompokkan menjadi 4 tingkatan kualitas:
Tingkat 1, Minyak Kelapa Murni atau Virgin Coconut Oil (VCO).
Di proses dari santan murni, tanpa pemanasan, tanpa bahan kimia, tanpa penambahan enzim ataupun bahan lainnya, minyak sangat khasiatnya sebagai obat yang dapat langsung diminum atau untuk obat oles pada kulit, dapat juga dipakai sebagai cooking oil (minyak untuk memasak).
Tingkat 2, Minyak Goreng Kelapa Murni dikenal dengan nama Refined VCO, yaitu minyak goreng premium, dengan kualitas ketahanan minyak sampai 3 tahun, tanpa proses bleacing (pemucatan warna) dan deodorisasi (penghilangan bau) yang biasanya menggunakan bahan kimia, Refined VCO berkarakter putih bening dari sejak awal pembuatan. Asap dan baunya sudah jauh berkurang saat digunakan untuk menggoreng. Dibuat dengan penambahan enzim kedalam santan (seperti sari buah nenas, kepiting, ragi, atau getah pepaya) atau menggunakan air panas.
Tingkat 3, Minyak Kelapa Goreng.
Aromanya harum. Minyak ini diproses dari santan yang dipanaskan dengan api sedang sampai keluar minyaknya dan terpisah dengan ampas minyak. warnanya agak sedikit kuning bening. Kelemahan minyak ini adalah tidak tahan lama atau cepat tengik.
Tingkat 4, Minyak Kelapa RBD
Minyak yang berasal dari kopra. Kopra biasanya tercemar oleh debu, kotoran, jamur, kuman dan lain sebagainya. Maka untuk membuatnya menjadi minyak yang tampak bening, kopra harus diproses dengan 3 tahap yaitu Refining/Netralisasi, Bleaching (pemucatan) dan Deodorisasi (mengurangi bau yang tidak sedap).
Adapun proses pembuatan VCO yang lebih rumit dari proses pembuatan minyak kelapa goreng, adalah untuk menjaga agar tidak rusaknya kandungan nutrisi alami (zat) dalam santan kelapa yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Sedangkan minyak kelapa biasa (minyak goreng atau minyak sayur lainnya) yang diproses dengan pemanasan tinggi (hidroginasi) sehingga banyak mengandung asam lemak rantai panjang (Kalangan ilmiah menyebutnya LCFA-long chain fatty acid), yaitu minyak yang mengandung TRANS FATS dalam kadar tinggi, mengandung radikal bebas yang bersifat toksik dan karsinogenik yang berbahaya, karena kandungan nutrisi yang seharusnya ada secara alami telah rusak oleh proses pembuatan, seperti minyak kelapa yang diolah dari kopra yang menggunakan proses “RBD” (Refined, Bleached and Deodorized atau minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya, menggunakan bahan kimia supaya terlihat cantik dan jernih).
Cara membedakan minyak kelapa goreng dengan VCO adalah dari warna dan aroma, warna VCO putih bening seperti air, VCO ber-aroma kelapa, bukan aroma minyak goreng dan bukan aroma dodol (santan yang dipanaskan akan ber-aroma dodol).
Minyak yang baik adalah yang dibuat secara alami, yang tidak rusak dalam proses pengolahannya (tidak rusak karena panas, tidak rusak karena proses pemurnian, tidak rusak karena penambahan bahan lain).
Proses pengolahan tanpa pemanasan menjadi penting. Sebab, minyak apapun jika dipanaskan pasti berkurang mutunya. Efeknya, terjadi oksidasi dan meninggalkan peroksida yang bersifat karsinogenik, pemicu kanker.
Hasil pengujian pada VCO yang dipanaskan:
Pada suhu 35° Celcius, menyebabkan terurainya Asam Kaprat.
Pada suhu 60° Celcius, menyebabkan hilangnya Asam Kaproat.
Pada suhu 80° Celcius, menyebabkan menguapnya Asam Kaprilat.
Pada suhu 300° Celcius, menyebabkan hilangnya Asam Laurat.
Cara pemakaian VCO, langsung dikonsumsi atau dicampurkan dengan makanan matang. Contoh nasi yang baru masak akan lebih nikmat dan menyehatkan bila ditambahkan dengan VCO. Sedang Minyak Kelapa Murni digunakan sebagai minyak goreng.