Banyak pemusik menulis
lirik lagu dan menyanyikannya dengan tema Senyum. Jika dihubungkan dengan
dunia kesehatan, tersenyum memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa. Banyak
penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur dan diet sehat adalah kunci untuk
menjalani hidup yang panjang, tetapi para ahli mengatakan bahwa tersenyum juga
dapat memberikan manfaat yang sama.
Anand Chockalingam,
seorang ahli jantung di University of Missouri Health Care sekarang memberi
tahu pasiennya untuk lebih banyak tersenyum.
“Ketika kita
tersenyum, kabel otak berubah,” kata Chockalingam. “Bahan kimia yang dilepaskan
lebih positif.”
Tersenyum adalah
langkah pertama untuk mengatasi stres dan juga efek negatif potensial, katanya.
Spesialis jantung
mengatakan bahwa stres dapat menyebabkan kebiasaan yang tidak sehat seperti
merokok, penyalahgunaan alkohol, makan berlebihan, dan kurang aktivitas fisik,
itu dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak arteri yang mengarah pada
penyakit jantung.
“Begitu orang
tersenyum, mereka santai. Relaksasi ini secara langsung menurunkan tekanan
darah dan meningkatkan kadar gula dalam darah, ”kata Chockalingam.
Chockalingam juga
menyarankan pasiennya untuk duduk diam setidaknya lima menit sehari dan
memikirkan sesuatu yang menyenangkan.
Luangkan waktu sejenak, atur nafas sebaik-baiknya, tenangkan fikiran sambil mengingat betapa Allah SWT trelah memberikan berbagai nikmatnya untuk kehidupan kita di dunia ini, dengan cara sederhana untuk menyehatkan jantung Anda.
Baiklah saya kutipkan dialog antara dokter dengan pasien, mengenai pentingnya tersenyum sebagai obat mujarab:
Baiklah saya kutipkan dialog antara dokter dengan pasien, mengenai pentingnya tersenyum sebagai obat mujarab:
Pasien ini, sebut saja Nyonya Minah, umur sekitar 50 tahun, sudah beberapa kali konsultasi ke tempat praktik saya. Keluhannya bermacam-macam, mulai dari pegal linu seluruh sendi dan otot-ototnya, tegang pada tengkuk, sakit kepala, mual, nyeri, menyesak di perut, sakit dada, berdebar, tidak bisa tidur dan sebagainya.
Suatu hal yang menarik bagi saya pada pasien ini adalah bahwa beliau, kalau boleh dikatakan tidak pernah, sangat jarang senyum. Anak beliau yang mendampinginya juga mengatakan hal yang sama.
“Ya, dokter, Ibu tidak pernah senyum, apalagi ketawa”, sela anaknya .
Saya lihat memang begitu, gigi Ibu ini terlalu mahal untuk dilihat orang, kata saya sambil memcoba memancing dia untuk senyum. “Ibu selalu seperti orang yang berfikir terus dokter, raut mukanya selalu seperti itu, merengut terus,” kata anaknya lagi.
Pemeriksaan fisik pada pasien ini boleh dikatakan normal, laboratorium hanya menunjukkan sedikit kenaikan gula darah sewaktu yang mencapai 200 mg/dl. EKG, USG, dan pemeriksaan penunjang lain juga normal. Dari pemeriksaan anamnesis dan penunjuang, saya kira pasien ini menderita penyakit psikosomatik. Harusnya direfer ke psikiater, tapi psikiater tidak ada di tempat saya, dan juga keberatan dirujuk ke luar kota. Di samping mendapatkan terapi ansiolitik, dan obat Insomnia pasien juga saya anjurkan untuk lebih aktif bergerak seperti berolahraga, belajar senyum, dan ketawa.
Kemudian, setelah beberapa kali kunjungan saya lihat pasien mulai banyak perubahan. Pasien sudah bisa senyum, ketawa. Wajah cemberut, merengut juga sudah mulai berkurang, sebaliknya, kecerian nampak sedikit menghisasi wajahnya. Setiap kali konsultasi, guyonan-guyonan kecil juga selalu saya buat untuk memancing dia tersenyum.
Pada kunjungan terakhir, senyum, wajah yang ceria sudah banyak menghiasi muka Ibu ini. Waktu saya tanya, “raut muka Ibu sekarang sudah jauh berubah, sudah banyak senyum dan ketawa, apa rahasianya Bu?”…..sambil senyum Ibu itu menjawab, “sesuai dengan anjuran dokter, saya sekarang sudah banyak bergerak, pagi atau sore saya jalan-jalan di sekeliling rumah, dan yang lebih penting lagi, saya mulai banyak senyum dan ketawa. Setiap pagi kehidupan ini selalu saya awali dengan senyum, ternyata, kalau saya senyum, orang lain di sekitar saya juga senyum, ini yang membuat saya merasa lebih senang dan sehat jadinya dokter. Saya merasa orang lain menjadi lebih baik, lebih memperhatikan saya, dan hubungan saya juga menjadi lebih hangat. Sebaliknya dokter, ternyata kalau saya merengut, saya cemberut orang lain juga akan melakukan yang sama, mereka juga merengut kepada saya, saya tambah sakit dokter”, kata pasien ini, yang kelihatan sudah mulai banyak bicara.
Hmmm, pasien ini baru tahu bahwa senyum itu adalah obat, senyum obat alami yang gratis, tidak perlu biaya sama sekali. Bahkan senyum tidak hanya membuat kita senang, tenang, gembira, sehat, orang lainpun akan ketularan kecerian, kegembiraan kita. Makanya Rasulullah bersabda bahwa,” senyum untuk saudaramu adalah sedekah”, sedekah untuk diri kita sendiri dan orang lain. Kalau dia merupakan sedekah, anda mendapatkan ganjaran yang baik , kenapa harus dijual mahal senyum itu?
Pasien seperti penasaran, kemudian bertanya, “kok bisa ya dok, senyum itu dapat membuat saya merasa lebih sehat?” Begini Bu,” coba Ibu rasakan sendiri, perubahan saat Ibu senyum, pasti Ibu merasakan langsung perubahan, perasaan Ibu”, jawab saya. Penelitian juga menunjukkan bahwa kalau kita senyum, tubuh kita juga akan melepaskan hormon endorphin , natural pain killer, semacam penghilang nyeri, dan serotonin. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan pada perasaan dan pikiran kita. Kita akan merasa lebih nyaman, tenang, senang, gembira dan bahkan dapat mengurangi rasa saki yang kita derita. dan karena itu, sering-sering saja Ibu senyum dan kalau perlu ketawa! Jawab saya sambil sedikit mencoba menjelaskan. Ok, dokter, “saya akan lebih banyak tersenyum”, sambung pasien, sambil keluar dari kamar praktek.
Karenanya, sehat itu memang dimulai dari hal-hal kecil, senyum saja yang Anda lakukan sudah memberikan manfaat yang luar biasa kepada kesehatan Anda. Maka, tidak heran, seorang penulis Arab yang terkenal mengatakan, apabila Anda mau menghiasi kehidupan ini dengan senyuman, barangkali sebagian obat-obat yang dimakan selama ini tidak diperlukan.
Demikian Irsalrusad, Dokter Spesilalis Penyakit Dalam. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, di diarynya di Kompas.com dengan judul "Pasien Ini Sembuh karena Senyum", https://lifestyle.kompas.com/read/2011/07/28/1219344/Pasien.Ini.Sembuh.karena.Senyum.
Namun jangan lupa untuk mempercepat proses penyembuhan selalu balurkan Minyak Terapi Oesada diperut, punggung dan bagian yang sakit sehabis olah raga dan saat-saat tertentu.