16 Okt 2019
25 Sep 2019
Saat Ikut Panen Madu, Berhadiah Di Sengat Lebah
Bermain air basah, bermain lebah yaaa DISENGAT! Hehehe.. ini yang ku alami saat ikut panen madu di peternakan lebah milik
Panen Madu di Perkebunan Rambutan di Subang Jawa Barat
Kemarin saya berkesempatan mengikuti panen madu di perkebunan rambutan di Subang. luar biasa menarik. Banyak ilmu yang didapat dan memastikan untuk mendapatkan madu
11 Sep 2019
Testimoni, Terapi Kanker Tulang dan Syaraf Kejepit
28 Agu 2019
Akibat Operasi Benjolan di Kepala, Begini Nasib Tetanggaku
Sudah lama saya ingin melanjutkan cerita tentang tetangga
yang menderita Lipoma (berseri ya ceritanya.. hehehe)
11 Agu 2019
Benarkah Makan Daging Kambing Memicu Kolesterol Tinggi?
8 Agu 2019
Hati-hati, tenyata Obat Palsupun Beredar di Apotek
Obat Palsu beredar di 197 apotek di Semarang.. ??!!
Hari Rabu siang, ketika mengantar Emak yang kontrol pasca dirawat selama 3 malam 4 hari,karena terkena serangan stroke saya duduk duduk. Antrean masih panjang sejak jam
Peternakan Lebah Madu di Gunung Muria Pati Jawa Tengah
Dibandingkan daerah lainnya, wilayah utara Kabupaten Pati tergolong lebih hijau Khususnya karena berlokasi di sekitar lereng Gunung Muria.Masih banyak terdapat hutan lindung maupun hutan produksi, seperti jati dan kapuk randu, serta pohon karet. Selain itu, hamparan lahan pertanian juga masih cukup luas.
Kondisi lingkungan alam seperti inilah yang mendorong warga setempat membudidayakan lebah madu. Usaha tersebut juga digiatkan pihak Perum Perhutani yang mengelola kawasan hutan. Dipilihnya budidaya itu, karena bunga pohon jati dan randu, merupakan sumber madu bagi lebah. Sedang padi dan jagung merupakan sumber pollen (serbuk sari bunga atau disebut bee pollen) bagi lebah. Sugiarto (29), mandor Unit Pelaksana Pengembangan Perlebahan (UP3) menjelaskan, pada bulan Mei hingga Juli, biasanya lebah mencari madu pada bunga randu. Setelah memasuki Agustus hingga Oktober, mencari madu pada bunga pohon karet. Lalu bagaimana pada periode bulan September – April? Kata Sugiarto, periode itu merupakan masa paceklik. Pasalnya, pohon randu dan karet yang ada sedang tidak berbunga. Sehingga, lebah tak punya sumber makanan lagi dari pepohonan tersebut. Maka sebaiknya jika Anda ingin pesan madu randu, sebaiknya memastikan dulu stok madunya, mengingat madu randu lebih tahan lama hingga lebih dari empat tahun. Dan pada masa paceklik lebah akan diberikan makan berupa cairan gula tebu.
Kini lebah madu atau apis mellifera yang dibudidayakan pihaknya hanya bisa mendapatkan polen dari tanaman padi dan jagung milik petani. ”Lebah biasanya mencari polen yang ada di tanaman jagung pada pagi hari sekitar pukul 07.00-08.00. Dan, kegiatan mencari polen pada padi, menjelang siang atau sekitar pukul 11.00,” terang Sugiarto. Tak Cukup Hanya saja, polen tidak cukup memenuhi kebutuhan pakan lebah. Sebab, serbuk sari itu bukan merupakan pakan utama. Bila tidak mendapatkan asupan madu yang cukup, lebah tak akan mampu bertahan hidup. ”Kalau musim paceklik seperti ini, biasanya peternak akan memberi lebah-lebah mereka dengan air gula. Hal ini juga yang kami lakukan. Air gula itu merupakan pengganti madu. Jika tak diberi gula, lebah akan mati karena kekurangan makanan,”terangnya. Dalam satu wilayah pembudidayaan umumnya terdapat 130 – 140 kotak sarang lebah.
Di luar masa paceklik, kemampuan produksi madu rata-rata bisa mencapai sekitar 2 ton per rit. Sebenarnya target produksi madu dipatok hingga 6-7 ton per rit. Tetapi, untuk sementara target itu belum bisa terpenuhi. Tiap rit sarang lebah hanya bisa menghasilkan madu sekitar 2 ton.
Kondisi lingkungan alam seperti inilah yang mendorong warga setempat membudidayakan lebah madu. Usaha tersebut juga digiatkan pihak Perum Perhutani yang mengelola kawasan hutan. Dipilihnya budidaya itu, karena bunga pohon jati dan randu, merupakan sumber madu bagi lebah. Sedang padi dan jagung merupakan sumber pollen (serbuk sari bunga atau disebut bee pollen) bagi lebah. Sugiarto (29), mandor Unit Pelaksana Pengembangan Perlebahan (UP3) menjelaskan, pada bulan Mei hingga Juli, biasanya lebah mencari madu pada bunga randu. Setelah memasuki Agustus hingga Oktober, mencari madu pada bunga pohon karet. Lalu bagaimana pada periode bulan September – April? Kata Sugiarto, periode itu merupakan masa paceklik. Pasalnya, pohon randu dan karet yang ada sedang tidak berbunga. Sehingga, lebah tak punya sumber makanan lagi dari pepohonan tersebut. Maka sebaiknya jika Anda ingin pesan madu randu, sebaiknya memastikan dulu stok madunya, mengingat madu randu lebih tahan lama hingga lebih dari empat tahun. Dan pada masa paceklik lebah akan diberikan makan berupa cairan gula tebu.
Kini lebah madu atau apis mellifera yang dibudidayakan pihaknya hanya bisa mendapatkan polen dari tanaman padi dan jagung milik petani. ”Lebah biasanya mencari polen yang ada di tanaman jagung pada pagi hari sekitar pukul 07.00-08.00. Dan, kegiatan mencari polen pada padi, menjelang siang atau sekitar pukul 11.00,” terang Sugiarto. Tak Cukup Hanya saja, polen tidak cukup memenuhi kebutuhan pakan lebah. Sebab, serbuk sari itu bukan merupakan pakan utama. Bila tidak mendapatkan asupan madu yang cukup, lebah tak akan mampu bertahan hidup. ”Kalau musim paceklik seperti ini, biasanya peternak akan memberi lebah-lebah mereka dengan air gula. Hal ini juga yang kami lakukan. Air gula itu merupakan pengganti madu. Jika tak diberi gula, lebah akan mati karena kekurangan makanan,”terangnya. Dalam satu wilayah pembudidayaan umumnya terdapat 130 – 140 kotak sarang lebah.
Di luar masa paceklik, kemampuan produksi madu rata-rata bisa mencapai sekitar 2 ton per rit. Sebenarnya target produksi madu dipatok hingga 6-7 ton per rit. Tetapi, untuk sementara target itu belum bisa terpenuhi. Tiap rit sarang lebah hanya bisa menghasilkan madu sekitar 2 ton.
Nah untuk mendapatkan madu murni khusus Randu, kami siap membantu Anda. Sumber kami yang masih saudara menyuplai hingga 7 ton kepada Madu Pramuka, bagaimana dengan Anda?
Berbagai khasiat madu rambutan diantaranya:
Berbagai khasiat madu rambutan diantaranya:
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Menurunkan penyakit demam
- Mengobati luka bakar
- Mengatasi maag
- Menyemuhkan sakit pinggang
- Meningkatkan fungsi otak
- Melancarkan urine
- Mengobati anemia
- Meningkatkan kecerdasan otak pada janin, baik dikonsumsi untuk ibu hamil
Agar diperhatikan bahwa:
- Untuk mengobati penyakit akibat gangguan an: virus, jamur, bakteri, kuman, radikal bebas (tumor, kanker dan penuaan dini), meningkatkan trombosit. minumlah madu dicampur dengan propolis, bee pollen. konsumsi rutin hingga sembuh, juga untuk menjaga stamina tubuh minumlah 2 sendok makan pagi dan sore hari.
- Jika mengkonsumsi obat dari resep dokter, jeda antara konsumsi obat dengan konsumsi madu & herbal antara 2-3 jam.
Madu yang kami jual hanya dengan BOTOL GEPENG dengan isi 350 ml (saya tidak menggunakan ukuran berat -kg- agar isi lebih banyak. dengan harga Rp. 90.000,-
Hati-hati, saat membuka tutup botolnya, karena isi penuh jika asal buka bisa tumpah.
Hati-hati, saat membuka tutup botolnya, karena isi penuh jika asal buka bisa tumpah.
Madu juga dapat disinergikan dengan berbagai rempah misalnya seperti : Jahe (anti masuk angin) atau Kunyit (anti masalah lambung / maag) dan lain-lain untuk menambah manfaat dan khasiat:
Video saat Panen Madu dari Peternakan Lebah kami:
Emak Sakit, Membawa Berkah Saudara-saudara seKampung
Ini foto salah satu saudara yang bertahun-tahun menderita Vertigo dan Kecanduan Rokok |
Alhamdulillah... Emakku tercinta sudah bisa pulang dari rumah sakit. Tidak langsung dibawa kerumah sendiri, agar lebih mudah terkontrol dan nyaman tinggalah di rumah kakak Sulung. Maklum dirumah sendiri kurang memadai, namun orang tua sering kekeuh untuk tinggal sendirian dalam keadaan pas-pasan. Dan luar biasanya, setibanya Emak yang sering dipanggil Mbah Ni tamunya terus berdatangan untuk menjenguk. Inilah suasanya kampung yang grapyak semanak, guyup rukun. Berdatangan dari berbagai desa yang berbeda untuk menyampaikan do'a serta berbagi kabar berita. Tak cukup mengucapkan, "selamat sudah pulang dan semoga sehat seperti sedia kala..." Silaturahim yang minim sekali terjadi ketika hidup di Kota.
Kedatangan banyak tamu, rupanya jadi alat promosi tersendiri bagiku. Orang jadi tahu kalau aku yang lebih banyak membantu terapi Mbah Ni di rumah sakit, sehingga lumayan singkat menginap di RS. Ada juga terapi di RS cuman tiga kali, itupun hanya beberapa menit. Semuanya atas ijin Allah. Aku melakukan yang aku bisa.
Pengobatan tradisional itu mahal di Kampung. Waktu kecil aku suka diobati sendiri oleh bapak dan Emak. Setelah desa mulai maju ada dokter atau mantri kesehatan, maka orang kampung lebih seneng berobat ke dokter. Praktis cukup didiagnosa dan kasih obat, nggak sampai 5-10 menit selesai. Biayanya nggak lebih dari 50.000 Maklum di Kampung orang sibuk ngurus kambing, sapi dan ladang atau bekerja kepada orang. Nah pernah ada yang datang menawarkan Bekam dan semacamnya, katanya satu orang dikenai tarif hingga 600 an ribu.
Ketika Mbah Ni juga aku pasangin Gelang dan Kalung Magnet... katanya harganya hingga sampai jutaan. Peralatan terapi yang kebetulan saya gelar ditikar dekat Mbah Ni ini bikin mereka penasaran. Setiap hari ada saja yang minta terapi, bergantian. Saya gak pasang tarif, sebagaimana ketika di Bekasi sebagai terapi panggilan saya juga tidak pasang tarif. Lebih saya arahkan untuk membeli Minyak terapi yang kebetulan saya membawanya. Ada beberapa botol. Tapi ada juga yang memaksa untuk aku terima.
Ada yang vertigo bertahun-tahun, berhenti merokok, asam urat, sakit mata tak bisa melihat. Nenek sudak 80 tahun lebih minta dipijat, saraf kejepit dan lain-lain. Saking namyaknya pasien dadakan, kakakpun berseloroh,"Sudah tinggal disini saja,cari duit di Kampung...."
Yah mudah-mudahan membawa berkah, sesekali pulang ke Kampung sambil nengok Mbah Ni, juga berbagi sehat untuk para saudara di Kampung. Dan di Bekasi untuk menjemput rezeki lainnya temani keluarga.
Foto lain kegiatan pengobatan di Kampung:
Ini salah satu senjata untuk pengobatan : Tongkat Jati Sakti, yang kudapatkan dari pekarangan kakakku.
Dan sebagai obat pamungkasnya adalah Minyak Mujarab : Minyak Terapi Oesada
7 Agu 2019
Emak Kena Stroke, Semoga Ceritanya Jadi Inspirasi
Tanggal 17-07-2019, tiba-tiba Bu De , istri Kakak Sulungku telpon. Agak kaget karena biasanya hanya jika ada hal-hal penting saja beliau menghubungiku. Apalagi tanyanya,"Apakah aku tidak merasakan sesuatu atau ngmpi tentang sesuatu?"
Dalam hati mungkin yang aneh,ya tadi fajar mau ikut shalat gerhana bulan, tapi di Masjid terdekat kelihatannya tidak menyelenggarakan adanya jauhan, tapi kedengarannya sudah selesai, sudah berdzikir. Akupun mengajak istri berjama'ah. Anehnya ketika membaca surat setelah surat Al Fatihah, lidah seperti tercekat dan sulit berucap, tiba-tiba blank hanya terucap beberapa ayat.... Apakah ini tandanya...
Kabar beritanya, Mbah Ni, Emakku dirawat di rumah sakit karena serangan stroke. Saya berusaha tenang dan minta kejelasan tentang rekam medisnya,supaya aku ada persiapan untuk di bawa pulang. Karena beliau hanya bisa jawab, "la mbuh aa durung ditiliki doktere .." artinya tidak tahu karena belum ditengok dokternya. Aku berinisiatif hubungi keponakan yang jaga untuk minta ke perawat soal hasil rotgen atau rekam medisnya. Alhamdulillah setelah menunggu satu jam-an data kudapatkan. Ada penyumbatan pembuluh darah di otaknya dan sedikit pembengkakan di Jantung. Kondisi Emak Tangan Kanan dan Kaki Kanan tidak bisa digerakkan dan mulutnya mencong serta tidak dapat berbicara. Dengar kata stroke, banyak orang yang terpikir, jika sudah masuk rumah sakit butuh perawatan kontinyu, dan cacat..
Setelah pamit istri lewat telpon, langsung mempersiapkan alat terapi dan mencari ke toko langganan yang belum ada. Mencoba hubungi teman yang jual Tahitian Noni Ekstra tapi Alhamdulillah lagi kosong. Dari sana langsung menuju terminal Bis Pulo Gebang dan sampai tepat setengah 5 sore menjelang Bis Haryanto berangkat. Jam 03.00 WIB pagi sampai tepat di RS tempat Emak dirawat. Suasana sepi hanya terlihat security dan syukurlah langsung diijinkan masuk menyelinap ke lantai 3. Ada Adikku yang menunggu, Pak Lik Siban dan Keponakannku. tapimereka dalam keadaan masih pules.
Sebelum subuh Emak sudah bangun saya baca QS. Al Mulk, tepat ayat terakhir Azan Subuh. Selepas Subuh, setelah kondisi Emak dipersiapkan oleh adikku aku pun langsung beraksi. Mulai dari totok punggung, refleksi dan kejut elektrik serta dengan membalurkan ke sekujur tubuhnya dengan Minyak Terapi Oesada, sedang pada bagian yang sakit Minyaknya ditambah dengan Minyak Akar Lawang dan Minyak Cengkeh asli yang saya bawa dari Bekasi. Alhamdulillah jam 06.00 Emak mulai bicara agak Jelas dan Kaki sedikit bisa ditekuk dan tangan mulai bisa diangkat walaupun langsung lunglai.
Berikutnya jadwal kontrol perawat dan terapi pakai sinar infra merah. Selanjutnya kunjungan dokter. Saat kunjungan pak dokter melihat alat terapi listrik saya masih menempel. Beliau bertanya alat apa ini dan berpesan, kalao ini terapi untuk membantu Embah cepat sembuh,ya monggo teruskan saja, disini juga pakaiterapi sinar infra merah juga. Terapi yang saya lakukan, terus menerus disela-sela penanganan medis pihak rumah sakit. Otomatis saya menginap terus sambil menjaga Mbah Ni (sebutan Emakku).
Esok harinya terlihat perkembangan Mbah Ni luar biasa cepat, sudah bisa ngomong dan bercerita hingga banyak penunggu-penunggu pasien yang mampir bertukar cerita agar tidak jenuh. Karena rata-rata yang ditunggu pasif dan diam. Mungkin saking senangnya sudah bisa menggerakkan anggota badan yang tadinya tidak bisa bergerak, ketika pak Dokter datang Emak bilang sudah ingin segera pulang. Saya sampaikan sebagai alasan, bahwa beliau sudah kangen sama sapinya yang sedang bunting.. hehehehe. Ketika ditanya pakdokter, punya sapi berapa? "Sekawan pak Dokter,niku kalih wonten mriki!" (maksudnya dua disini aku dan adikku, dua lainnya ya kedua kakakku) Bisa saja Mbah Ni melucu. Pak Dokter pun memberi tantangan, jika besok sudah bisa angkat tangan tinggi-tinggi dan meninjunya dengan keras, maka boleh pulang.
Akhirnya tantangan pak dokter bisa dibuktikan Mbah Ni dan Hari Jumat siang, kamipun pulang kerumah lagi. Akupun becandain mbah Ni. Apa sih yang dipikirkan sehingga bisa kena sakit ini.. kan keempat sapinya sudah beranak masing-masing 2 ya. ....
Sekedar yang saya tahu stroke timbul akibat dari pikiran atau lelah berlebih. Akhir-akhir Mbah Ni bisa agak terganggu istrirahatnya. Merawat seekor sapi sedang bunting yang sewaktu-waktu minta minum dan makan. Malamnya menemani cucunya yang ditinggal kerja ibunya hingga larut malam, bapakknya tidak dirumah karena jaga kandang ayamnya orang. Mereka berdua bekerjauntuk membantu biayakuliah anaknya di Surabaya. Kerja keras yang luar biasa demi cita-cita dan masa depan yang indah. Mungkin nuansa seperti ini jika di kota hal yang lumrah atau biasa. Namun tak biasa bagi penduduk desa seperti Mbah Ni. Dulu ketika aku kecil di desa, selepas isya semua rumah terkunci rapat gelap gulita, terlelap. Hanya yang punya sapi atau kambing yang kadang-kadang bangun diwaktu malam memberi makanan. Kondisi 'baru' itu yang akan membuat siklus istirahat berbeda, seperti harus tidur pagi . Memicu naiknya kolesterol dan mudah lelah. Setelah bekerja, kondisi badan panas, siang itu Emak mandi dengan air yang dingin sekali. Mungkin langsung mengguyur kepala (keramas) sehingga aliran darah spontan berhenti. Setelah selesaiomandi jalan kurang-lebih 15 meter tiba-tiba organ tidak bisa bergerak. Mulut bisu hanya bisa memberi isyarat. O, Iya sebaiknya mandi yang benar dimulai dari membasuh tangan, atau seperti berwudlu, kumudian berurut mengguyur air mulai dari kaki sampai ke atas dada secara perlahan. Diamkan beberapa saat misal 10 hitungan atau beberapa menit baru ke muka atau kepala.
Sepulang dari perawatan di rumah sakit, saya tidak langsung balik lagi ke tempat asal untuk beraktifitas kembali di Bekasi. Namun saya harus menemani, merawat dan memastikan Emak hingga bisa jalan kembali.
Berikut kondisi Mbah Ni:
Semoga menjadi Inspirasi, bagi yang kebetulan terkena serangan Stroke.
Langganan:
Postingan (Atom)