Bagaimana duduk perkaranya VCO membantu penyembuhan penyakit jantung koroner? Ahli jantung koroner yang dihubungi Trubus Prof Dr dr Budi Setianto, SpJP mengatakan, ”Saya menghargai betul kasus ini. VCO punya khasiat positif, silakan lanjutkan untuk dikonsumsi.” Menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu idealnya Patty menjalani tes treadmill. Tujuannya untuk mengetahui apakah pasokan oksigen saat ia bernapas memadai.
Pengobat komplementer dr Paulus Wahyudi Halim menuturkan, ”Kemungkinan VCO memperbaiki keseimbangan lemak darah. Kalau darah kualitasnya bagus, bersih, kita jadi sehat dan sebaliknya.” Begini ceritanya. Dr Bruce Fife, pioner penelitian VCO untuk kesehatan, dalam seminar di Jakarta mengatakan, ”VCO mampu meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL, kolesterol baik, red). Dengan begitu VCO melindungi seseorang dari penyakit jantung koroner.”
Dengan meningkatnya HDL, risiko terserang penyakit jantung pun kecil. Bruce mengatakan, selama ini orang hanya terpaku pada jumlah kolesterol sebagai pemicu penyakit jantung. Yang benar adalah rasio antara total kolesterol dan HDL. Jika rasio lebih besar dari 5,1 tergolong berisiko tinggi; 5, normal; 3,2, risiko rendah.
Contoh seorang yang berkolesterol 268 mg/dl dan total HDL 145 mg/dl. Jika cuma melihat total kolesterol, terkesan amat tinggi. Namun, ketika total kolesterol dibagi HDL hasilnya hanya 1,8. Artinya risiko terserang penyakit jantung amat rendah. Hasil serupa tampak dari riset Bruce Fife terhadap masyarakat yang mengkonsumsi minyak jagung dan minyak kelapa di Sri Lanka. Total kolesterol konsumen minyak jagung rata-rata 146 mg/dl; konsumen minyak kelapa, 176,6 mg/dl. HDL masing-masing 25,4 mg/dl dan 43,4 mg/dl sehingga rasionya 4,14 untuk konsumen minyak kelapa dan 5,75 mg/dl untuk minyak jagung.
Itu bukan satu-satunya bukti sahih ketangguhan VCO memerangi jantung koroner. Bukti lain disodorkan Dr Conrado Dayrit. Guru besar emiritus College of Medicine Manila itu mengungkapkan, “Prevalensi penyakit jantung dan kolesterol pada masyarakat yang mengkonsumsi minyak kelapa murni amat rendah seperti ditemukan di Polinesia.” Minyak kelapa bukan penyebab penyakit jantung dan penyebab kematian.
Fakta itu diperkuat hasil riset Dr Dan Eringthon dari Universitas Nasional Australia. Masyarakat Tuvalu, di Pasifi k selatan, menjadi obyek risetnya. Masih banyak sederet bukti ilmiah lain yang menunjukkan, VCO amat menyehatkan jantung. Sekadar menyebut contoh, riset Dr Ian Prior, ahli kardiovaskuler, di kepulauan di Pasifi k. Tak ada tanda-tanda penyakit jantung pada penduduk yang mengkonsumsi minyak kelapa. Setelah mereka pindah ke Selandia Baru dan mengkonsumsi minyak poli tak jenuh, prevalensi penyakit jantung tinggi.
Rendahnya rasio kolesterol itu lantaran VCO bersifat tak dapat tersintesis menjadi kolesterol, tidak ditimbun dalam tubuh, mudah dicerna dan terbakar. Dr AH Bambang Setiaji MSc, periset minyak dara dari Universitas Gadjah Mada, menuturkan VCO mengandung 93% asam lemak jenuh, tetapi 47—53% berupa minyak jenuh berantai sedang. Oleh karena itu ia dapat langsung dicerna.
“Setiap melewati endapan kolesterol minyak kelapa murni akan melarutkan kolesterol. Kolesterol akan larut sehingga peredaran darah lancar,” kata Bambang. Tanpa sumbatan pada pembuluh darah, jantung pun bekerja seperti sedia kala. Bila demikian, selamat tinggal jantung koroner. (Sardi Duryatmo/ Peliput: Imam Wiguna & Evy Syariefa) – Trubus 2005