Investasi Terpercaya....: testimoni
About Me

> Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saya Ayok. Terima kasih telah berkunjung

Semoga Anda selalu berbahagia serta senantiasa dalam berkelimpahan dan penuh syukur.

Saya berharap bisa memberikan inspirasi dan manfaat buat kita semua...

,

Tentang Kami

Tampilkan postingan dengan label testimoni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label testimoni. Tampilkan semua postingan

16 Okt 2019

Testimoni Penderita Diabetes, Berkat VCO Gula Darah Stabil


Testimoni Ibu Rini, soal Manfaat VCO untuk Diabetes
Di atas adalah Testimoni Ibu Rini soal Manfaat VCO : Virgin Coconut Oil untuk mengatasi gula darahnya karena beliau menderita penyakit diabetes.

28 Agu 2019

8 Agu 2019

Emak Sakit, Membawa Berkah Saudara-saudara seKampung

Ini foto salah satu saudara yang bertahun-tahun menderita Vertigo dan Kecanduan Rokok


Alhamdulillah... Emakku tercinta sudah bisa pulang dari rumah sakit.  Tidak langsung dibawa kerumah sendiri, agar lebih mudah terkontrol dan nyaman tinggalah di rumah kakak Sulung. Maklum dirumah sendiri kurang memadai, namun orang tua sering kekeuh untuk tinggal sendirian dalam keadaan pas-pasan. Dan luar biasanya, setibanya Emak yang sering dipanggil Mbah Ni tamunya terus berdatangan untuk menjenguk. Inilah suasanya kampung yang grapyak semanak, guyup rukun. Berdatangan dari berbagai desa yang berbeda untuk menyampaikan do'a serta berbagi kabar berita. Tak cukup mengucapkan, "selamat sudah pulang dan semoga sehat seperti sedia kala..." Silaturahim yang minim sekali terjadi ketika hidup di Kota.

Kedatangan banyak tamu, rupanya jadi alat promosi tersendiri bagiku. Orang jadi tahu kalau aku yang lebih banyak membantu terapi Mbah Ni di rumah sakit, sehingga lumayan singkat menginap di RS. Ada juga terapi di RS cuman tiga kali, itupun hanya beberapa menit. Semuanya atas ijin Allah. Aku melakukan yang aku bisa.

Pengobatan tradisional itu mahal di Kampung. Waktu kecil aku suka  diobati sendiri oleh bapak dan Emak. Setelah desa mulai maju ada dokter atau mantri kesehatan, maka orang kampung lebih seneng berobat ke dokter. Praktis cukup didiagnosa dan kasih obat, nggak sampai 5-10 menit selesai. Biayanya nggak lebih dari 50.000  Maklum di Kampung orang sibuk ngurus kambing, sapi dan ladang atau bekerja kepada orang. Nah pernah ada yang datang menawarkan Bekam dan semacamnya, katanya satu orang dikenai tarif hingga 600 an ribu. 

Ketika Mbah Ni juga aku pasangin Gelang dan Kalung Magnet... katanya harganya hingga sampai jutaan. Peralatan terapi yang kebetulan saya gelar ditikar dekat Mbah Ni ini bikin mereka penasaran.  Setiap hari ada saja yang minta terapi, bergantian. Saya gak pasang tarif, sebagaimana ketika di Bekasi sebagai terapi panggilan saya juga tidak pasang tarif. Lebih saya arahkan untuk membeli Minyak terapi yang kebetulan saya membawanya. Ada beberapa botol. Tapi ada  juga yang memaksa untuk aku terima.

Ada yang vertigo bertahun-tahun, berhenti merokok, asam urat, sakit mata tak bisa melihat. Nenek sudak 80 tahun lebih minta dipijat, saraf kejepit dan lain-lain. Saking namyaknya pasien dadakan, kakakpun berseloroh,"Sudah tinggal disini saja,cari duit di Kampung...."

Yah mudah-mudahan membawa berkah, sesekali pulang ke Kampung sambil nengok Mbah Ni, juga berbagi sehat untuk para saudara di Kampung. Dan di Bekasi  untuk menjemput rezeki lainnya temani keluarga. 

Foto lain kegiatan pengobatan di Kampung:


Ini salah satu senjata untuk pengobatan : Tongkat Jati Sakti, yang kudapatkan dari pekarangan kakakku.

Dan sebagai obat pamungkasnya adalah Minyak Mujarab : Minyak Terapi Oesada

7 Agu 2019

Emak Kena Stroke, Semoga Ceritanya Jadi Inspirasi


Tanggal 17-07-2019, tiba-tiba Bu De , istri Kakak Sulungku telpon. Agak kaget karena biasanya hanya jika ada hal-hal penting saja beliau menghubungiku. Apalagi tanyanya,"Apakah aku tidak merasakan sesuatu atau ngmpi tentang sesuatu?"

Dalam hati mungkin yang aneh,ya tadi fajar mau ikut shalat gerhana bulan, tapi di Masjid terdekat kelihatannya tidak menyelenggarakan adanya jauhan, tapi kedengarannya sudah selesai, sudah berdzikir. Akupun mengajak istri berjama'ah. Anehnya ketika membaca surat setelah surat Al Fatihah, lidah seperti tercekat dan sulit berucap, tiba-tiba blank hanya terucap beberapa ayat.... Apakah ini tandanya...

Kabar beritanya, Mbah Ni, Emakku dirawat di rumah sakit karena serangan stroke. Saya berusaha tenang dan minta kejelasan tentang rekam medisnya,supaya aku ada persiapan untuk di bawa pulang. Karena beliau hanya bisa jawab, "la mbuh aa durung ditiliki doktere .." artinya tidak tahu karena belum ditengok dokternya. Aku berinisiatif hubungi keponakan yang jaga untuk minta ke perawat soal hasil rotgen atau rekam medisnya. Alhamdulillah setelah menunggu satu jam-an data kudapatkan. Ada penyumbatan pembuluh darah di otaknya dan sedikit pembengkakan di Jantung. Kondisi Emak Tangan Kanan dan Kaki Kanan tidak bisa digerakkan dan mulutnya mencong serta tidak dapat berbicara. Dengar kata stroke, banyak orang yang terpikir, jika sudah masuk rumah sakit butuh perawatan kontinyu, dan cacat.. 

Setelah pamit istri lewat telpon, langsung mempersiapkan alat terapi dan mencari ke toko langganan yang belum ada. Mencoba hubungi teman yang jual Tahitian Noni Ekstra tapi Alhamdulillah lagi kosong. Dari sana langsung menuju terminal Bis Pulo Gebang dan sampai tepat setengah 5 sore menjelang Bis Haryanto berangkat. Jam 03.00 WIB pagi sampai tepat di RS tempat Emak dirawat. Suasana sepi hanya terlihat security dan syukurlah langsung diijinkan masuk menyelinap ke lantai 3. Ada Adikku yang menunggu, Pak Lik Siban dan Keponakannku. tapimereka dalam keadaan masih pules.

Sebelum subuh Emak sudah bangun saya baca QS. Al Mulk, tepat ayat terakhir Azan Subuh. Selepas Subuh, setelah kondisi Emak dipersiapkan oleh adikku aku pun langsung beraksi. Mulai dari totok punggung, refleksi dan kejut elektrik serta dengan membalurkan ke sekujur tubuhnya dengan Minyak Terapi Oesada, sedang pada bagian yang sakit Minyaknya ditambah dengan Minyak Akar Lawang dan Minyak Cengkeh asli yang saya bawa dari Bekasi.  Alhamdulillah    jam 06.00 Emak mulai bicara agak Jelas dan Kaki sedikit bisa ditekuk dan tangan mulai bisa diangkat walaupun langsung lunglai. 

Berikutnya jadwal kontrol perawat dan terapi pakai sinar infra merah. Selanjutnya kunjungan dokter. Saat kunjungan pak dokter  melihat alat terapi listrik saya masih menempel. Beliau bertanya alat apa ini dan berpesan, kalao ini terapi untuk membantu Embah cepat sembuh,ya monggo teruskan saja, disini juga pakaiterapi sinar infra merah juga.  Terapi yang saya lakukan, terus menerus disela-sela penanganan medis pihak rumah sakit. Otomatis saya menginap terus sambil menjaga Mbah Ni (sebutan Emakku).

Esok harinya terlihat perkembangan Mbah Ni luar biasa  cepat, sudah bisa ngomong dan bercerita hingga banyak penunggu-penunggu pasien yang mampir bertukar cerita agar tidak jenuh. Karena rata-rata yang ditunggu pasif dan diam. Mungkin saking senangnya sudah bisa menggerakkan anggota badan yang tadinya tidak bisa bergerak, ketika pak Dokter datang Emak bilang sudah ingin segera pulang. Saya sampaikan sebagai alasan, bahwa beliau sudah kangen sama sapinya yang sedang bunting.. hehehehe. Ketika ditanya pakdokter, punya sapi berapa? "Sekawan pak Dokter,niku kalih wonten mriki!" (maksudnya dua disini aku dan adikku, dua lainnya ya kedua kakakku) Bisa saja Mbah Ni melucu. Pak Dokter pun memberi tantangan, jika besok sudah bisa angkat tangan tinggi-tinggi dan meninjunya dengan keras, maka boleh pulang.

Akhirnya tantangan pak dokter bisa dibuktikan Mbah Ni dan Hari Jumat siang, kamipun pulang kerumah lagi. Akupun becandain mbah Ni. Apa sih yang dipikirkan sehingga bisa kena sakit ini.. kan keempat sapinya sudah beranak masing-masing 2 ya. ....
Sekedar yang saya tahu stroke timbul akibat dari pikiran atau lelah berlebih. Akhir-akhir Mbah Ni bisa agak terganggu istrirahatnya. Merawat seekor sapi sedang bunting yang sewaktu-waktu minta minum dan makan. Malamnya menemani cucunya yang ditinggal kerja ibunya hingga larut malam, bapakknya tidak dirumah karena jaga kandang ayamnya orang. Mereka berdua bekerjauntuk membantu biayakuliah anaknya di Surabaya. Kerja keras yang luar biasa demi cita-cita dan masa depan yang indah. Mungkin nuansa seperti ini jika di kota hal yang lumrah atau biasa. Namun tak biasa bagi penduduk desa seperti Mbah Ni. Dulu ketika aku kecil di desa, selepas isya semua rumah terkunci rapat gelap gulita, terlelap. Hanya yang punya sapi atau kambing yang kadang-kadang bangun diwaktu malam memberi makanan.  Kondisi 'baru' itu yang akan membuat siklus istirahat berbeda, seperti harus tidur pagi . Memicu naiknya  kolesterol dan mudah lelah. Setelah bekerja, kondisi badan panas, siang itu Emak mandi  dengan air yang dingin sekali. Mungkin langsung mengguyur kepala (keramas) sehingga aliran darah spontan berhenti. Setelah selesaiomandi jalan kurang-lebih 15 meter tiba-tiba organ tidak bisa bergerak. Mulut bisu hanya bisa memberi isyarat.    O, Iya sebaiknya mandi yang benar dimulai dari membasuh tangan, atau seperti berwudlu, kumudian berurut mengguyur air mulai dari kaki sampai ke atas dada secara perlahan. Diamkan beberapa saat misal 10 hitungan atau beberapa menit baru ke muka atau kepala. 

Sepulang dari perawatan di rumah sakit, saya tidak langsung balik lagi ke tempat asal untuk beraktifitas kembali di Bekasi. Namun saya harus menemani, merawat dan memastikan Emak hingga bisa jalan kembali.

Berikut kondisi Mbah Ni:

--- (maaf video blm diupload, masih di edit :) ) ----


Semoga menjadi Inspirasi, bagi yang kebetulan terkena serangan Stroke.


20 Mar 2019

Tersenyumlah..Maka Darah Tinggipun Lenyap


Artikel yang lalu menjelaskan bahwa tersenyum dapat meredakan masalah penyakit jantung Anda. Serangan penyakit jantung timbul karena tekanan darah tinggi. Selain memicu timbulnya penyakit jantung, darah tinggi sendiri dapat memicu timbulnya stroke, dan gagal ginjal. 
"Hipertensi adalah penyakit vaskular, dan pembuluh darah ada di seluruh tubuh sehingga komplikasinya bisa terjadi dari ujung kepala sampai ujung kaki," kata Siska S. Danny dari RS Haraan Kita yang kami kutip dari kompas.com

Tersenyumlah...
Terkadang. kita merasa ragu apakah pengobatan medis berhubungan kuat dengan terapi. Nah, ahli kesehatan ini punya pendapat khusus soal penyakit darah tinggi yang bisa sembuh dengan terapi senyum. Penasaran?
Mudah sekali bukan obatnya.. Cukup dengan Tersenyum!  dr. Muhammad Dwi Rosid Setiawan, lulusan Universitas YARSI, melalui saluran telepon kepada trubus.co.id,  memaparkan, “Sebagai dokter, kami enggak hanya menelusuri penyakit secara ilmu kedokteran. Tapi juga riwayat rekam medis pasien secara psikis. Apakah pasien pernah mengalami darah tinggi atau tidak. Ada kisah atau kejadian apa yang menyebabkan penyakit itu muncul.”
Penyakit darah tinggi dapat muncul mendadak akibat pikiran yang stres, tertekan, rasa marah, atau apapun yang memicu peningkatan hormon adrenalin. 
Menurut dokter yang sekarang bertugas di RSUD Hj. Anna Lasmanah, Banjarnegara, Jawa Tengah, ada tiga hormon pemicu darah tinggi yang bekerja secara berkesinambungan. Yaitu hormon norephinefrin, adrenalin, dan kortisol.
"Marah dan stres akan memicu peningkatan hormon adrenalin. Dapat mempersempit pembuluh darah dan menyebabkan darah tinggi,” kata Dwi.
Dr. Dwi juga menambahkan, “Selain memberi obat untuk mengurangi darah tinggi, sebagai dokter saya selalu menyarankan pasien untuk melakukan hobi yang disenanginya. Jika mereka senang olahraga, saya menyarankan untuk tetap melakukan aktivitas itu guna memicu peningkatan hormon endorfin.”
Hingga saat ini, belum ada penelitian ilmiah yang menerangkan terapi senyum dapat mengurangi darah tinggi. Namun, tersenyum dapat meningkatkan hormon endorfin yang memicu pelebaran pembuluh darah.
“Meningkatnya hormon endorfin secara otomatis membuat pengidap darah tinggi jadi lebih bahagia. Dengan sendirinya, mereka akan melakukan terapi senyum. Perasaan senang akan membuat seseorang jadi lebih enteng untuk tersenyum. Tidur juga jadi lebih nyenyak. Biasanya, orang yang stres dan mengalami darah tinggi cenderung terganggu tidurnya,” kata dr. Dwi. 
Pesan penulis: Untuk mempercepat proses penyembuhan dan menjaga kesehatan Minumlah VCO dan sesering mungkin balurkan pada perut dan punggung Anda Minyak Terapi Oesada.

19 Mar 2019

Tersenyumlah..Maka Jantung Anda akan Lebih Sehat




Banyak pemusik menulis lirik lagu dan menyanyikannya dengan tema Senyum. Jika dihubungkan dengan dunia kesehatan, tersenyum memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa. Banyak penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur dan diet sehat adalah kunci untuk menjalani hidup yang panjang, tetapi para ahli mengatakan bahwa tersenyum juga dapat memberikan manfaat yang sama.
Anand Chockalingam, seorang ahli jantung di University of Missouri Health Care sekarang memberi tahu pasiennya untuk lebih banyak tersenyum.

“Ketika kita tersenyum, kabel otak berubah,” kata Chockalingam. “Bahan kimia yang dilepaskan lebih positif.”
Tersenyum adalah langkah pertama untuk mengatasi stres dan juga efek negatif potensial, katanya.
Spesialis jantung mengatakan bahwa stres dapat menyebabkan kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok, penyalahgunaan alkohol, makan berlebihan, dan kurang aktivitas fisik, itu dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak arteri yang mengarah pada penyakit jantung.
“Begitu orang tersenyum, mereka santai. Relaksasi ini secara langsung menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kadar gula dalam darah, ”kata Chockalingam.
Chockalingam juga menyarankan pasiennya untuk duduk diam setidaknya lima menit sehari dan memikirkan sesuatu yang menyenangkan.
Luangkan waktu sejenak, atur nafas sebaik-baiknya, tenangkan fikiran sambil mengingat betapa Allah SWT trelah memberikan berbagai nikmatnya untuk kehidupan kita di dunia ini, dengan cara sederhana untuk menyehatkan jantung Anda.

Baiklah saya kutipkan dialog antara dokter dengan pasien, mengenai pentingnya tersenyum sebagai obat mujarab: 


Pasien ini, sebut saja Nyonya Minah, umur sekitar 50 tahun, sudah beberapa kali konsultasi ke tempat praktik saya. Keluhannya bermacam-macam, mulai dari pegal linu seluruh sendi dan otot-ototnya, tegang pada tengkuk, sakit kepala, mual, nyeri, menyesak di perut, sakit dada, berdebar, tidak bisa tidur dan sebagainya. 

Suatu hal yang menarik bagi saya pada pasien ini adalah bahwa beliau, kalau boleh dikatakan tidak pernah, sangat jarang senyum. Anak beliau yang mendampinginya juga mengatakan hal yang sama. 

“Ya, dokter, Ibu tidak pernah senyum, apalagi ketawa”, sela anaknya . 
Saya lihat memang begitu, gigi Ibu ini terlalu mahal untuk dilihat orang, kata saya sambil memcoba memancing dia untuk senyum. “Ibu selalu seperti orang yang berfikir terus dokter, raut mukanya selalu seperti itu, merengut terus,” kata anaknya lagi. 

Pemeriksaan fisik pada pasien ini boleh dikatakan normal, laboratorium hanya menunjukkan sedikit kenaikan gula darah sewaktu yang mencapai 200 mg/dl. EKG, USG, dan pemeriksaan penunjang lain juga normal. Dari pemeriksaan anamnesis dan penunjuang, saya kira pasien ini menderita penyakit psikosomatik. Harusnya direfer ke psikiater, tapi psikiater tidak ada di tempat saya, dan juga keberatan dirujuk ke luar kota. Di samping mendapatkan terapi ansiolitik, dan obat Insomnia pasien juga saya anjurkan untuk lebih aktif bergerak seperti berolahraga, belajar senyum, dan  ketawa. 
Kemudian, setelah beberapa kali kunjungan saya lihat pasien mulai banyak perubahan. Pasien sudah bisa senyum, ketawa. Wajah cemberut, merengut juga sudah mulai berkurang, sebaliknya, kecerian nampak sedikit menghisasi wajahnya. Setiap kali konsultasi, guyonan-guyonan kecil juga selalu saya buat untuk memancing dia tersenyum. 

Pada kunjungan terakhir, senyum, wajah yang ceria sudah banyak menghiasi muka Ibu ini. Waktu saya tanya, “raut muka Ibu sekarang sudah jauh berubah, sudah banyak senyum dan ketawa, apa rahasianya Bu?”…..sambil senyum Ibu itu menjawab, “sesuai dengan anjuran dokter, saya sekarang sudah banyak bergerak, pagi atau sore saya jalan-jalan di sekeliling rumah, dan yang lebih penting lagi, saya mulai banyak senyum dan ketawa. Setiap pagi kehidupan ini selalu saya awali dengan senyum, ternyata, kalau saya senyum, orang lain di sekitar saya juga senyum, ini yang membuat saya merasa lebih senang dan sehat jadinya dokter. Saya merasa orang lain menjadi lebih baik, lebih memperhatikan saya, dan hubungan saya juga menjadi lebih hangat. Sebaliknya dokter, ternyata kalau saya merengut, saya cemberut orang lain juga akan melakukan yang sama, mereka juga merengut kepada saya, saya tambah sakit dokter”, kata pasien ini, yang kelihatan sudah mulai banyak bicara. 

Hmmm, pasien ini baru tahu bahwa senyum itu adalah obat, senyum obat alami yang gratis, tidak perlu biaya sama sekali. Bahkan senyum tidak hanya membuat kita senang, tenang, gembira, sehat, orang lainpun akan ketularan kecerian, kegembiraan kita. Makanya Rasulullah bersabda bahwa,” senyum untuk saudaramu adalah sedekah”, sedekah untuk diri kita sendiri dan orang lain. Kalau dia merupakan sedekah, anda mendapatkan ganjaran yang baik , kenapa harus dijual mahal senyum itu? 
Pasien seperti penasaran, kemudian bertanya, “kok bisa ya dok, senyum itu dapat membuat saya merasa lebih sehat?” Begini Bu,” coba Ibu rasakan sendiri, perubahan saat Ibu senyum, pasti Ibu merasakan langsung perubahan, perasaan Ibu”, jawab saya. Penelitian juga menunjukkan bahwa kalau kita senyum, tubuh kita juga akan melepaskan hormon endorphin , natural pain killer, semacam penghilang nyeri, dan serotonin. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan pada perasaan dan pikiran kita. Kita akan merasa lebih nyaman, tenang, senang, gembira dan bahkan dapat mengurangi rasa saki yang kita derita. dan karena itu, sering-sering saja Ibu senyum dan kalau perlu ketawa! Jawab saya sambil sedikit mencoba menjelaskan. Ok, dokter, “saya akan lebih banyak tersenyum”, sambung pasien, sambil keluar dari kamar praktek. 

Karenanya, sehat itu memang dimulai dari hal-hal kecil, senyum saja yang Anda lakukan sudah memberikan manfaat yang luar biasa kepada kesehatan Anda. Maka, tidak heran, seorang penulis Arab yang terkenal mengatakan, apabila Anda mau menghiasi kehidupan ini dengan senyuman, barangkali sebagian obat-obat yang dimakan selama ini tidak diperlukan. 

Demikian Irsalrusad, Dokter Spesilalis Penyakit Dalam. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, di diarynya di Kompas.com dengan judul "Pasien Ini Sembuh karena Senyum", https://lifestyle.kompas.com/read/2011/07/28/1219344/Pasien.Ini.Sembuh.karena.Senyum. 

Namun jangan lupa untuk mempercepat proses penyembuhan selalu balurkan Minyak Terapi Oesada diperut, punggung dan bagian yang sakit sehabis olah raga dan saat-saat tertentu.

Solusi Bagi UKM, Pebisnis Online dan Anda yang Ingin Buka Usaha Kirim Paket Super Lengkap